Digital Performing Arts (Seni Pertunjukan Digital) adalah hybrid mix, penggabungan antara seni pertunjukan (the performing arts) dan seni media (media arts). Seni pertunjukan (the performing arts) meliputi musik, tari dan teater. Seni media terdiri dari seni instalasi, film, komputer/digital arts.
Seni pertunjukan digital menyajikan musik, tari dan teater yang ditampilkan secara digital, atau yang menggunakan unsur-unsur grafis komputer, 3D, dan sinema dalam bentuk montage, video musik, video seni, atau film pendek yang artistik. Digital Performing Arts di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unika Soegijapranata, memfokuskan diri pada integrasi pengetahuan dan ketrampilan berbahasa Inggris dengan seni pertunjukan digital khususnya montage, video musik, video seni, atau film pendek yang artistik.
Ada tiga alasan utama:
Kemampuan berbahasa Inggris sudah menjadi kebutuhan mutlak dalam kompetisi global dewasa ini, baik dalam hal persaingan mencari kerja ataupun menciptakan kerja.
Dalam era digital sekarang ini, terdapat banyak bentuk dan peluang usaha kreatif yang memanfaatkan kemampuan bersosial media dan menggunakan jejaring internet. Beberapa di antaranya adalah munculnya banyak konten kreatif seperti vlog, video klip, animasi dan film pendek. Fakultas Bahasa dan Seni Unika Soegijapranata memandang bahwa:
Musik tidak dapat terpisahkan dari karya montage, video musik, video seni, atau film pendek yang artistik. Dengan kata lain, keberadaan musik tidak terpisahkan dari karya-karya tersebut.
Vlog, video klip, animasi dan film pendek yang ada di sosial media banyak yang belum menampilkan harmonisasi karya video dengan musikalitas yang baik. Kebanyakan konten video tersebut masih menggunakan musik dari karya yang sudah ada (cover). Inilah peluang bagi FBS untuk menawarkan kepada masyarakat atau mereka yang membuat konten kreatif bagaimana menyempurnakan video mereka dengan ciptaan karya musik mereka sendiri. Dengan kata lain, harmonisasi kemampuan membuat video dan musik sama pentingnya dalam produksi konten kreatif. Konten kreatif berupa vlog, video klip, animasi dan film pendek sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan dan pelaku usaha dewasa ini, bukan hanya mereka yang berkecimpung dalam dunia seni budaya.
Konten kreatif yang artistik tidaklah cukup, namun juga perlu dikomunikasikan dengan baik kepada publik. Isi video tidak cukup hanya menarik dan bisa dipahami. Adanya penjelasan tambahan secara verbal maupun tekstual akan lebih menyempurnakannya. Di sinilah integrasi seni pertunjukan digital dengan bahasa tersebut menjadi sangat relevan.